Menu
Berita Terkini, Kabar Terbaru Hari Ini Indonesia

Gerakan Nusantara 9 Desember 2021 Mari Kita Lawan Bentuk Gratifikasi dan Pembodohan Kepada Rakyat.

  • Bagikan

Makassar,- Kejahatan luar biasa dalam program BPNT dan PKH sampai saat ini masih terjadi, lagi lagi di temukan keluar penerima manfaat, yang mana kartunya aktif.

Tapi tidak pernah terima bantuan tersebut  dan adalah  ini satu di antara sekian banyak,  Wilayah kabupaten/ kota  yang terima masih dominan orang orang dekat Lurah / Desa dan pendampin, dari BPNT dan PKH.

Hal yang seperti tersebut terjadi karena program ini telah di digerogoti oleh oknum oknum yang berambisi memperkaya diri sendiri dan itu tidak lepas dari dugaan persekongkolan oknum pejabat yang Rakus,

Terbukti  bahwa selama ini nama sekrov yang di gunakan  oleh mafia pangan / bansos yang ada di kabupaten. Untuk mempermudah  mereka menjalankan aksinya untuk  mendapatkan keuntungan dari program mulai ini, bahkan program BPNT ini dijadikan sebagai kuda hitam yang sarat dengan  kepentingan politik mereka.

Dan tidak hanya sekedar itu saja, bahkan ada kekuatan  talibang yang kemudian muncul dari berbagai arah dengan konsep menjatuhkan sekrov dari tahtanya. Usai menjatuhkan NA dengan cara-cara licik.

Dari konsep gerakan mereka yang kami sudah ketahui. Maka dari itu kami lakukan sebuah gerakan dan kajian dengan konsep yang terlihat gila.

Karena kami yakin bahwa untuk melawan konsep konsep kudeta yang akan di lakukan oleh orang licik. Maka perlu gerakan kebrutalan  dan kegilaan”  ucap Dirfan Susanto,

Artinya apa hanya orang gila yang mampu melawan konsep kelicikan yang penuh ambisi kekuasaan.

Sebab hari ini ketika kita semua menggunakan akal sehat untuk melihat fakta yang sebenarnya pada persoalan persoalan yang terjadi dalam program sembako / BPNT ini.

Maka sangat terang benderang terlihat bahwa kejahatan menggoroti atau merampok dana Keluarga Penerima Mamfaat (KPM) dan sangat jelas itu di lakukan oleh banyak onkum Pendamping PKH / BPNT Plus Korda dan Kadis Bahkan Ada Bupati.

Dirfan Susanto menjelaskan banyak pendamping yang menjadi pemasok / suplyer bahan pangan ke Agen / E Warung.

Banyak pendamping dan Korda BPNT yang meminta fee atau jatah dari pemasok yang telah ditunjuk  atau di rekomendasikan oleh Kadis Sosial ataupun Bupati, mulai dari nominal untuk pendamping Kecamatan (TKSK) Rp. 2.500.000 Hingga Rp. 5.000.000 Per Satu Kali Penyaluran (Per Bulan).

Sedangkan Untuk Korda dan Kadis Sosial Kabupaten / Kota  Sendiri Bisa Mencapai Di Kisaran Rp. 5.000. 000. 15.000.000 Per Satu Kali Penyaluran (Per Bulan).

Dirfan Susanto menambahkan, belum lagi banyaknya Korda yang kemudian merangkap menjadi Pemasok dengan mengatas namakan perusahaan atau pengusaha pangan dengan deal deal tertentu.

Kemudian yang lebih parah adalah banyak E Warung / Agen yang ditunjuk oleh pihak Bank, baik Itu Bank Mandiri atau pun Bank BRI, berdasarkan syarat dan ketentuan yang bertentangan oleh Pedum 2020 Atau Permensos No. 5 2021.

Adanya biaya administrasi penggesekan Kartu Keluarga Sejhatera (KKS) yang kemudian biayanya dibebankan kepada Dana Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dengan nominal yang berpariasi antara Rp. 7.500 Hingga Rp. 13.000.

Belum lagi kualitas bahan pangan yang sudah dipaket untuk diberikan kepada KPM di beberapa daerah Provinsi dan Kabupaten / Kota.

Sangat tidak berkualitas atau terjadi mark up harga alias bertentangan dengan ketentuan sebagaimana telah diatur dalam Pedum Tahun 2020 dan Permensos No. 5 Tahun 2021.

Dari rangkaian permasalahan diatas, kami menilai bahwa Kemensos dalam hal ini, Tri Rismaharini, dan aparat penegak hukum terkesan melakukan pembiaran atas kejahatan yang terjadi.

Dana KPM itu Anggaran Negara, yang rampas oleh oknum – oknum sebagaimana disebutkan oleh Dirfan Susanto.

Sehingga publik menilai bahwa Kementerian Terkorup Sepanjang Sejarah Kepemerintahan Ir. H. Joko Widodo. adalah Kementerian Sosial.

Ditambah  lagi,  jika kita menengok dari banyaknya Wakil Rakyat yang ikut campur dan meminta wilayah penyaluran atau merekomendasikan pemasok di beberapa Kabupaten.

Maka dari itu saya mengajak kepada seluruh pemuda bangsa ini untuk berani bersuara atas bobroknya sistem pelaksanaan dan penyaluran program sembako / BPNT. Sebab masa depan bangsa ini berada di tangan kaum pemuda”.

Sebagaimana Bung Karno pernah berkata beri saya 10 Pemuda. Maka Akan Saya Guncangkan Dunia. Namun Hari ini Saya Dirfan Susanto Berkata Beri Saya 10 Pemuda. Maka akan saya lenyapkan Koruptor Di Program Sembako / BPNT. Tutup Dirfan. (Heril LBD)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *