Berita Terkini, Kabar Terbaru Hari Ini Indonesia

Gercep, BAZNAS Kunjungi Korban Kebakaran di Sipaenre, Kindang

  • Bagikan

Gercep, BAZNAS Kunjungi Korban Kebakaran di Sipaenre, Kindang

Yudhaindonesianews.Com, Bulukumba – Tim BAZNAS Tanggap Bencana (BTB) Kabupaten bergerak cepat mengunjungi korban terdampak bencana kebakaran di Bontorita, Desa Sipaenre, Kec. Kindang, Senin (11/3) sore.

Pada kunjungan tersebut, Pimpinan BAZNAS Kab. Bulukumba M. Yusuf Shandy, Lc. menyerahkan sembako, peralatan masak, dan sejumlah uang cash untuk belanja kebutuhan mendesak.

Menurut warga setempat, kobaran api berawal dari bagian belakang rumah panggung sekitar pukul 10.30 Wita. Tak ada korban jiwa pada peristiwa tersebut.

Rumah tersebut dihuni oleh dua kepala keluarga (KK), yaitu Russeng bin Taking (70 tahun) dan Sawir bin Russeng (37 tahun). “Ayah tinggal di bagian atas bersama saudara saya yang baru keluar dari RS Dadi Makassar, sementara saya tinggal di bagian bawah, di kolong rumah, yang sudah dibatu, bersama istri dan dua anak,” jelas Sawir.

Kepala Desa Sipaenre Andi Arif H. Lahiring mengatakan, kebakaran ini cepat meluas, karena rumah ini tergolong rumah panggung tua. “Bagian atasnya kayu, sementara bawahnya sudah dibatu, sekitar setahun lalu,” ujarnya.

Dia menambahkan, saat kebakaran terjadi, Sawir dan ayahnya sedang tidak ada di rumah. Ayah Sawir sedang ke kebun, sedang Sawir dan isteri beserta anak-anaknya sedang ke rumah mertuanya di Takkue, Desa Seppang, Ujungloe.

Adapun saudaranya yang tergolong ODGJ, hingga saat ini belum diketahui keberadaannya. “Pagi tadi masih ada. Saya masih sempat menyapanya saat akan ke kebun,” ujar salah satu warga setempat.

Menurut Babhinkantibmas Desa Sipaenre, kebakaran tersebut mengakibatkan kerugian sekitar 100 juta rupiah. “Uang cash sekitat 6 juta rupiah, cengkeh kering sekitar 30 liter, dan beras yang disiapkan buat bulan Ramadhan,” terangnya.

Kini, Sawir bersama orang tua, istri dan anak-anaknya pasrah. Kedua anaknya dititipkan sementara di rumah keluarganya di Seppang  sementara ayah dan istrinya tinggal di bawah tenda.

Sawir yang sehari-hari bekerja sebagai petani gula aren sangat berharap dapat segera membenahi rumah tinggalnya, mengingat rumah tersebut menjadi tumpuan ayah, istri dan anak-anaknya yang masih sekolah.

Sawir memiliki dua orang anak. Satu orang duduk di SMP, satunya lagi di Sekolah Dasar.
Salah satu yang membebani pikirannya adalah pendidikan anak-anaknya. Di tengah keterbatasannya, ia sangat ingin anak-anaknya tetap sekolah dan tumbuh besar menjadi anak yang sukses.

“Saya belum tau ini, apakah anak-anak saya dapat lanjut sekolah atau tidak, mengingat seluruh pakaian seragam dan peralatan sekolahnya ikut hangus terbakar,” ucapnya.

H. M. Yusif Shandy, Waka II BAZNAS Kab. Bulukumba berharap agar para dermawan menyisihkan sebahagian hartanya untuk keluarga Pak Sawir. Menurutnya, Ramadhan menjadi sarana pembuktian kepedulian kita kepada sesama.

“Mari bantu Pak Sawir, ringankan bebannya, menjalani Ramadhan penuh berkah ini. Beliau butuh pakaian shalat dan pakaian sehari, butuh tikar, sembako, dan kebutuhan sekolah buat anak-anaknya. Mari raih berkah Ramadhan dengan berbagi, terutama kepada korban bencana,” pukasnya.(*)

Pewarta : Halid

  • Bagikan
Exit mobile version