Berita Terkini, Kabar Terbaru Hari Ini Indonesia

Dugaan Adanya Pemotongan Gaji Guru Honorer di SDN 230 Palambarae, Ini Pengakuan Beberapa Guru dan Mantan Bendahara Dana BOS

  • Bagikan

Bulukumba,-  Awak media yudhaindonesiannews.com menyambangi SD Negeri 230 Palambara’e menemui PR salah satu guru honorer disekolah tersebut, yang beberapa waktu lalu sempat memberikan penjelasan kepada awak media terkait prokontra dugaan pemotongan gaji guru honorer. (9/2/2022)

Lebih lanjut PR menuturkan bahwa pada saat awak media yudhaindonesiannews.com datang kesekolah saat itu kami sedang rapat  dan tiba-tiba dipanggil kepala sekolah ke kantor dan menyuruh untuk mengambilkan  lampiran kwitansi yang ingin ditandatangani, masalah yang tertulis didalam kwitansi tersebut teman-teman guru honorer tahu apa isi yang ada dalam kwitansi tersebut.

PR juga menjelaskan, dirinya sama sekali tidak pernah melindungi Kepala sekolah Hj. EM, dan saya pribadi tidak ada niat untuk menjatuhkan teman-teman.

“Terkait soal potongan saya tidak tahu karena tidak bersamaan terima gaji,  kalau tidak sempat datang, besok baru diambil gajinya “, tutur PR.

BACA JUGA : Diterima dengan Baik, PLN Sambangi dan Sampaikan Belasungkawa kepada Keluarga Alm. Miftahul Khair 

Lebih lanjut PR menyampaikan kalau dirinya menerima gaji sesuai dengan apa yang ada dalam lampiran, “Kalau masalah potongan saya tidak tahu, kalau masalah pemasukan dan pengeluaran ada bendahara saya cuma menulis dan sempat pernah saya protes tapi tahulah kepala sekolah dia tidak mau terima koreksi jadi kita kerja saja dan bukan berarti kami dukung,” ucap PR

Sementara Afrianto selaku bendahara dana BOS mengakui kalau di dana BOS  dia tidak mengatahui apa-apa dan setiap menandatangani anggaran pemasukan atau pengeluaran tidak diketahui.

H salah satu guru honorer membenarkan pernyataan PR, kami tidak ada niat sedikitpun untuk menjatuhkan, karena itu bukan ranah saya, cuma mengaji dan berdakwah itu ranah saya, kalau masalah pemotongan secara fisik tidak pernah dibicarakan, tapi kalau pimpinan berkata begitu tidak bisa kami  menolak ” ucap H

BACA JUGA : Diterima dengan Baik, PLN Sambangi dan Sampaikan Belasungkawa kepada Keluarga Alm. Miftahul Khair 

Abrianto menambahkan, “ saya ini bawahan, saya patuh karena dia atasanku, dan untuk mencampuri semua itu saya tidak diberi ruang,  cuma dia semua yang mengurusnya (Kepsek red)”, jelas Afrianto

” Setiap lampiran yang saya tandatangani kadang tidak sempat dibaca, karena tidak hidup sekolah tanpa bendahara sedangkan tidak ada yang mau jadi bendahara, makanya sekarang saya mundur jadi bendahara karena saya tidak mau ikut yang bertentangan dengan hati nurani saya” tutur Abrianto

“ Perilaku dan iman yang saya miliki sangat bertolak belakang dengan kerja saya, apa lagi sekarang saya belajar yang namanya agama,  contoh tv kabel 75 pertiga bulan, soal  masalah pembayaran juga  kepala sekolah  yang kelolah dan pegang uangnya, yang kelolah uang bukan kami dan bendahara cuma nama, namun yang kelolah sepenuhnya adalah  kepsek dan ini sudah di ketahui Diknas, itupun saya sudah di wawancara” tutup Abrianto

BACA JUGA : Diterima dengan Baik, PLN Sambangi dan Sampaikan Belasungkawa kepada Keluarga Alm. Miftahul Khair 

  • Bagikan
Exit mobile version