Menu
Berita Terkini, Kabar Terbaru Hari Ini Indonesia

Biennale 2021 Adalah Bukti Eksistensi Seniman Butta Panrita Lopi Untuk Tetap Berkarya

  • Bagikan

Bulukumba,- Cagar budaya Tarungku toae (rumah penjara) peninggalan kolonial Belanda yang telah berusia 104 tahun dan telah menjadi saksi bisu lahirnya ratusan karya seni yang dilahirkan oleh seniman-seniman terbaik Butta Panrita Lopi.

Malam ini (3/10/2021) Tarungku Toae kembali jadi saksi bisu sebuah event besar bertajuk Biennale 2021 yang akan digelar dari tanggal 3-6 Oktober 2021 yang diselenggarakan oleh Yayasan Makassar Biennale bekerjasama dengan Teater Kampong Bulukumba.

Event Biennale 2021 mengangkat tema ‘Sekapur Sirih’, event seni yang diselenggarakan sekali dalam 2 tahun tersebut akan diawali  dengan pementasan drama oleh Teater Kampong yang di sutradarai oleh ‘Maestro’ seni Butta Panrita Lopi, Darsyaf Pabottingi yang lebih dikenal dengan panggilan kak Cacca’.

Kak Cacca’ saat ditemui awak media yudhaindonesiannews.com menjelang persiapan event akbar Biennale 2021  mengatakan bahwa Bienalle itu berasal dari bahasa Spanyol yang artinya adalah kegiatan seni yang dilaksanakan 2 tahun sekali.

Biennale 2021 adalah sebuah event seni dimana para seniman berkreasi dan menunjukkan eksistensinya yang tetap bertahan walau terpaan gelombang yang menerpa namun tetap masih ada dan akan terus ada.

Perjuangan para seniman Butta Panrita Lopi untuk tetap eksis meski harus terus bersabar menanti Pemerintah Kabupaten Bulukumba berbuat agar seniman Butta Panrita Lopi dapat berkarya dengan baik dan karyanya dapat dihargai oleh masyarakat khususnya di Kabupaten Bulukumba.

Kak Cacca’ yang didampingi oleh seniman senior Teater Kampong, H. Syarifuddin Arsyad dan Elha Sugari mengatakan,  bahwa seniman yang berkumpul di Tarungku Toae dalam hal ini adalah Teater Kampong tidak mengharapkan gedung mewah untuk berkarya, kami hanya berharap Tarungku Taoe ini mendapat sedikit sentuhan dari pemerintah agar nantinya menjadi tempat yang layak bagi para seniman untuk menjual karya seninya.

Biennale 2021 adalah bukti bahwa seniman Butta Panrita Lopi tetap ada dan tetap berkarya mempersembahkan yang terbaik buat Bulukumba yang mereka cintai.(Elha)

 

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *